Recent Articles
Gurning Dalam Tekanan
Sana Sini News - Arema FC boleh bernafas lega setelah hasil imbang 3-3 saat melawan Persija Jakarta di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (7/1). Untuk sebuah tim dengan konflik berkepanjangan, effort pemain di lapangan patut diacungi jempol. Apalagi sempat dalam kondisi tertinggal 3-1.
Abdulrahman Gurning, sosok yang menggeser posisi Milomir Seslija, berhasil keluar dari tekanan. Pada duel itu, ia bukan hanya menyiapkan strategi untuk menghadapi Diego Michiels dkk, namun juga dalam posisi tidak gampang dalam membuat keputusan.
Gurning harus memilih di antara 35 pemain yang menumpuk di Solo. Apa pun keputusannya, tentunya membawa konsekuensi positif maupun negatif. Positif bagi pemain yang beruntung bisa menembus line up, namun bermakna negatif bagi mereka yang hanya duduk di tribun.
Kekecewaan itu sudah terlihat kala beberapa pemain, termasuk Noh Alam Shah, meninggalkan tribun saat pertandingan masih berjalan. Juga bagaimana keluh kesah kiper cadangan Aji Saka di twitter saat posisinya digeser Dede Sulaiman di bangku cadangan.
Di sinilah tantangan Gurning sebenarnya. Bukan bagaimana ia menemukan formula terbaik dengan bermodal sekian banyak pemain. namun strategi apa yang digunakan untuk meredam kekecewaan sejumlah pemain, terutama mereka-mereka yang sebelumnya bernaung di tim Milomir Seslija.
Hilangnya nama Noh Alam Shah, Roman Chmelo maupun Muhammad Ridhuan dari line up, saya lihat cenderung dipengaruhi nuansa ‘politis’. Terutama Noh Alam Shah, sejak semula dianggap sebagai duri dalam daging karena besarnya peran dia membawa tim berbelok ke manajemen Muhammad Nur.
Along, begitu panggilan Noh Alam Shah, mencetak gol ketika Arema mengalahkan PSMS Medan di laga perdana IPL. Roman Chmelo juga menggoyang jala Persibo di laga kedua. Jadi, dari hitung-hitungan teknis, sebenarnya haram menyingkirkan nama mereka dari line up.
Unik, Gurning pun harus memikirkan faktor ‘politis’ selain harus menerapkan strategi. Sebenarnya tak masuk akal dirinya lebih memilih Jaya Teguh Angga sebagai target man. Semua sudah tahu eks pemain Persema ini menurun drastis dan krisis gol berkepanjangan sejak semusim lalu dan bahkan Persema pun melepasnya.
Tapi begitulah, urusan non-teknis mau tak mau harus dipertimbangkan dan Gurning tidak sepenuhnya salah. Bukan sebuah urusan mudah ketika harus mengakomodir 35 pemain dan memilih sebagian dari mereka. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana seorang pelatih mengatur timnya yang terlalu gemuk.
Bermain-tidaknya seorang pemain memang menjadi wewenang seorang pelatih. Tapi situasi di Arema FC sangat berbeda dan segala keputusan masih sangat sensitif. Wajar pula bagi Noh Alam Shah dkk untuk kecewa karena merasa telah memberikan segalanya di dua pertandingan sebelumnya.
Kembali ke tim, keputusannya Gurning menempatkan Tommy sebagai tandem Gunawan Dwi Cahyo juga gagal total, belum termasuk permainan mengecewakan Putu Waringin Jati. Gurning pantas berterimakasih kepada Fariz Bagus Dinata dan Habibi yang cukup lumayan walau itu pertandingan pertamanya di liga.
Suasana tidak normal juga jelas terlihat di lapangan. Pemain tidak enjoy sepanjang pertandingan walau tetep mengerahkan segala upayanya. Coba tunjukkan ke saya, apakah ada pemain Arema yang sempat tertawa atau tersenyum? Seingat saya tidak dan itu janggal.
TA Musafri, Amiruddin, Kurnia Meiga, adalah pemain yang rileks dan hampir selalu tersenyum di lapangan. Tapi sore itu mereka berwajah tegang dan sangat kelihatan tidak nyaman atau canggung karena di luar sana banyak pemain tidak seberuntung mereka yang masuk line up.
Okelah, untuk sementara tugas Gurning terlewati dan hasil 3-3 di Stadion Manahan masih sangat bisa diterima. Tapi ia tetap dalam tekanan besar karena belum tanda-tanda pulihnya harmoni dalam tim setelah penyatuan dilakukan. Masih ada potensi disharmoni, bukan di tingkat manajemen tapi dalam tim Gurning sendiri. (Kukuh Setiawan/Koran SI/fit)
Abdulrahman Gurning, sosok yang menggeser posisi Milomir Seslija, berhasil keluar dari tekanan. Pada duel itu, ia bukan hanya menyiapkan strategi untuk menghadapi Diego Michiels dkk, namun juga dalam posisi tidak gampang dalam membuat keputusan.
Gurning harus memilih di antara 35 pemain yang menumpuk di Solo. Apa pun keputusannya, tentunya membawa konsekuensi positif maupun negatif. Positif bagi pemain yang beruntung bisa menembus line up, namun bermakna negatif bagi mereka yang hanya duduk di tribun.
Kekecewaan itu sudah terlihat kala beberapa pemain, termasuk Noh Alam Shah, meninggalkan tribun saat pertandingan masih berjalan. Juga bagaimana keluh kesah kiper cadangan Aji Saka di twitter saat posisinya digeser Dede Sulaiman di bangku cadangan.
Di sinilah tantangan Gurning sebenarnya. Bukan bagaimana ia menemukan formula terbaik dengan bermodal sekian banyak pemain. namun strategi apa yang digunakan untuk meredam kekecewaan sejumlah pemain, terutama mereka-mereka yang sebelumnya bernaung di tim Milomir Seslija.
Hilangnya nama Noh Alam Shah, Roman Chmelo maupun Muhammad Ridhuan dari line up, saya lihat cenderung dipengaruhi nuansa ‘politis’. Terutama Noh Alam Shah, sejak semula dianggap sebagai duri dalam daging karena besarnya peran dia membawa tim berbelok ke manajemen Muhammad Nur.
Along, begitu panggilan Noh Alam Shah, mencetak gol ketika Arema mengalahkan PSMS Medan di laga perdana IPL. Roman Chmelo juga menggoyang jala Persibo di laga kedua. Jadi, dari hitung-hitungan teknis, sebenarnya haram menyingkirkan nama mereka dari line up.
Unik, Gurning pun harus memikirkan faktor ‘politis’ selain harus menerapkan strategi. Sebenarnya tak masuk akal dirinya lebih memilih Jaya Teguh Angga sebagai target man. Semua sudah tahu eks pemain Persema ini menurun drastis dan krisis gol berkepanjangan sejak semusim lalu dan bahkan Persema pun melepasnya.
Tapi begitulah, urusan non-teknis mau tak mau harus dipertimbangkan dan Gurning tidak sepenuhnya salah. Bukan sebuah urusan mudah ketika harus mengakomodir 35 pemain dan memilih sebagian dari mereka. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana seorang pelatih mengatur timnya yang terlalu gemuk.
Bermain-tidaknya seorang pemain memang menjadi wewenang seorang pelatih. Tapi situasi di Arema FC sangat berbeda dan segala keputusan masih sangat sensitif. Wajar pula bagi Noh Alam Shah dkk untuk kecewa karena merasa telah memberikan segalanya di dua pertandingan sebelumnya.
Kembali ke tim, keputusannya Gurning menempatkan Tommy sebagai tandem Gunawan Dwi Cahyo juga gagal total, belum termasuk permainan mengecewakan Putu Waringin Jati. Gurning pantas berterimakasih kepada Fariz Bagus Dinata dan Habibi yang cukup lumayan walau itu pertandingan pertamanya di liga.
Suasana tidak normal juga jelas terlihat di lapangan. Pemain tidak enjoy sepanjang pertandingan walau tetep mengerahkan segala upayanya. Coba tunjukkan ke saya, apakah ada pemain Arema yang sempat tertawa atau tersenyum? Seingat saya tidak dan itu janggal.
TA Musafri, Amiruddin, Kurnia Meiga, adalah pemain yang rileks dan hampir selalu tersenyum di lapangan. Tapi sore itu mereka berwajah tegang dan sangat kelihatan tidak nyaman atau canggung karena di luar sana banyak pemain tidak seberuntung mereka yang masuk line up.
Okelah, untuk sementara tugas Gurning terlewati dan hasil 3-3 di Stadion Manahan masih sangat bisa diterima. Tapi ia tetap dalam tekanan besar karena belum tanda-tanda pulihnya harmoni dalam tim setelah penyatuan dilakukan. Masih ada potensi disharmoni, bukan di tingkat manajemen tapi dalam tim Gurning sendiri. (Kukuh Setiawan/Koran SI/fit)
Related posts:
If you enjoyed this article, subscribe to receive more great content just like it.
Popular Posts
-
Sana Sini News - Siapapun yang melihat dijamin langsung seger deh, coba aja dilihat dan di pelototin ...
-
Sana Sini News - Dari yang terlihat biasa aja, sampai yang membuat liur anda keluar :p
-
Sana Sini News - Foto Artis Hot Kiki Amalia on FHM Magazine Full Name: Kiki Amalia Nick Name: Kiki Nationality: Indonesia Place / Date o...
Recent Stories
Connect with Facebook
Sponsors
Sponsors
Sponsors
Sponsors
Blog Archives
-
►
2011
(732)
-
►
Desember
(143)
- Des 29 (10)
- Des 25 (3)
- Des 23 (3)
- Des 22 (4)
- Des 21 (2)
- Des 19 (2)
- Des 18 (17)
- Des 17 (1)
- Des 16 (6)
- Des 15 (9)
- Des 12 (9)
- Des 10 (19)
- Des 09 (3)
- Des 08 (3)
- Des 05 (30)
- Des 04 (9)
- Des 03 (3)
- Des 02 (2)
- Des 01 (8)
-
►
November
(583)
- Nov 30 (11)
- Nov 28 (5)
- Nov 26 (6)
- Nov 25 (19)
- Nov 24 (35)
- Nov 23 (20)
- Nov 22 (23)
- Nov 21 (21)
- Nov 20 (16)
- Nov 19 (51)
- Nov 18 (56)
- Nov 17 (50)
- Nov 16 (3)
- Nov 15 (39)
- Nov 14 (42)
- Nov 13 (32)
- Nov 12 (36)
- Nov 11 (14)
- Nov 10 (31)
- Nov 09 (21)
- Nov 08 (11)
- Nov 07 (23)
- Nov 06 (14)
- Nov 05 (4)
-
►
Desember
(143)
Sponsor
Tag Cloud
Aktual
(4)
Asia
(26)
Asia Tenggara
(27)
Auto
(32)
Auto Mobil
(14)
Auto Modif
(5)
Auto Motor
(8)
Auto Trik
(5)
Basket
(11)
Bola
(221)
Bola Dunia
(22)
Bulu Tangkis
(10)
Celebrity
(52)
Champions
(47)
Chit Chat
(10)
Dunia
(20)
Euro 2012
(9)
F1
(12)
Family
(10)
Film
(19)
Fit and Beauty
(10)
Fresh Album
(4)
Gadget
(11)
Galeri
(122)
Game
(9)
Gol
(2)
Hardware
(10)
Hot Gossip
(21)
Indonesia
(24)
Inggris
(44)
Internasional
(146)
Internet
(12)
Italia
(28)
Jagad Unik
(44)
Jerman
(4)
K-Pop
(3)
Legend
(2)
Lifestyle
(43)
Liga Lain
(19)
Lust and Love
(10)
MotoGP
(8)
Music
(33)
New Artis
(2)
New Comer
(6)
On Stage
(20)
Review
(5)
Science
(10)
SEA Games
(15)
Seks
(183)
Sistar
(3)
Software
(10)
Spanyol
(23)
Sport
(67)
Techno
(76)
Telco
(9)
Tenis
(5)
Timur Tengah
(26)
Tinju
(6)
Tips Seks
(54)
Trend and Fashion
(13)
Videosexy
(7)
0 komentar for this post
Leave a reply