Sana Sini News

Sana Sini News - Maksud hati pria ingin memberikan perhatian pada pasangannya lewat pesan singkat. Namun, kenyataannya pria justru kerap melakukan kesalahan kala mengirimkan SMS.

Untuk menarik perhatian pasangan, biasanya SMS cinta dikirimkan. Sayang, niat baik yang seharusnya tersampaikan justru diliputi banyak kesalahan. Apa sajakah itu? Marie Claire membeberkannya.

Salah waktu

Banyak pria tidak menyadari ketika dia mengirimkan SMS dengan kalimat “Good Morning, Sweety” pada pukul 07.30, itu merupakan bentuk pesan yang basi. Jika Anda berniat membangunkannya lewat SMS, sebaiknya lakukan pukul 05.00. Pesan itu akan membuatnya lebih bersemangat menjalani hari.

Terlalu panjang

Layaknya novel yang menceritakan beberapa paragraf, maka begitu pula kehadiran SMS yang dilayangkan pria. Setiap hari, tak jarang pria mengirimkan 3-5 teks panjang secara berturut-turut. Tentu ini sangat membosankan.

Terlalu agresif

Meski baru kenal dan kopi darat, pria terkadang terlalu percaya diri saat melayangkan SMS terhadap calon gebetan. Hal ini membuat wanita merasa tidak nyaman.

Memaksa kencan

Sering kali, pria memaksakan kehendak untuk mengajak kencan pasangannya tanpa memedulikan kepentingan wanita yang sedang diliputi kesibukan.

Salah menyenangkan wanita

Tidak mengerti kebutuhan wanita kerap membuat pria salah dalam bertindak. Maksud hati ingin menyenangkannya, tapi yang terjadi wanita justri bad mood dibuatnya.

Melakukan penghinaan

Terlalu serius dalam berkomunikasi tak jarang membuat pria melakukan penghinaan terhadap wanita. Padahal, seorang pria dewasa akan tertarik pada hubungan dengan komitmen mendalam. Tak hanya itu, dia juga tidak pernah tertarik pada hal yang sama. Karenanya, dia pun tidak akan membuat kalimat yang menyinggung hati orang lain.

Terlalu angkuh

Tanpa disadari, pria kerap melontarkan kalimat yang membuatnya terkesan terlalu angkuh. Hal ini tentu menyakitkan wanita. Misalnya, ketika wanita melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya, pria langsung mengutarakan, “Sebelumnya, hal ini tidak pernah terjadi”.