Sana Sini News

Sana Sini News - Menteri Luar Negeri Myanmar Hillary Clinton menyatakan, Amerika Serikat (AS) siap untuk menjadi mitra Myanmar. Tetapi hal ini hanya dapat terjadi apabila reformasi berlangsung lancar.

Berbicara di pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Honolulu, Hawaii, Clinton memuji rangkaian perubahan yang terjadi di negara yang dahulunya bernama Burma.

Bagi Clinton, saat ini kondisi politik Myanmar masih banyak kekurangan. Mantan Ibu Negara AS itu meminta agar Myanmar membebaskan lebih banyak lagi tahanan politik.

Dirinya juga mempertanyakan apakah reformasi di negara anggota Asean tersebut dalam terus berjalan dan menghasilkan kedamaian serta rekonsiliasi di wilayah etnis minoritas.

"Bila pemerintah (Myanmar) terus mempertahankan reformasi demi kepentingan rakyatnya, AS siap menjadi mitra," ungkap Clinton seperti dikutip AFP, Jumat (11/11/2011).

Tahun lalu, pemerintah junta militer Myanmar membebaskan tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi dari tahanan rumah. Kemudian pihak junta pun menyerahkan kekuasaan mereka kepada pihak sipil yang diikuti dengan dilangsungkannya pemilihan umum.

Baru-baru ini, pemerintah sipil Myanmar membebaskan sekira 200 tahanan politik bersamaan dengan sekira enam ribu tahanan lainnya. Selain itu, Myanmar juga sempat membuat sekutu terdekatnya, China, marah dengan menghentikan pembangunan waduk yang memang tidak diinginkan oleh rakyat.